Perencanaan
Strategis Teknologi Informasi (Studi Kasus: Politeknik Negeri Jakarta)
Indra Silanegara1,
Bayu Adhi Tama,2 Diat Nurhidayat3, M. Harris Adi L.4
Abstrak
Perencanaan Strategis Teknologi Informasi merupakan turunan dari Rencana Strategis
(Renstra) sebuah institusi. Tujuan dari
riset ini adalah menemukan kebutuhan
Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI) untuk Institusi Politeknik
dengan metode studi kasus terhadap Renstra Politeknik Negeri Jakarta (PNJ).
Riset diawali dengan analisis lingkungan bisnis aksternal dan internal PNJ guna
menentukan five forces model dan critical success faktors
institusi. Selanjutnya adalah analisis lingkungan aksternal dan internal SI/TI
guna mengetahui trend teknologi dunia dan current application porfolio
institusi. Tahap berikutnya adalah proses strategi (SI, TI, dan manajemen SI/TI. Tahap akhir adalah menentukan aplikasi-aplikasi SI/TI masa depan politeknik. Hasil yang dicapai
adalah rekomendasi portofolio
aplikasi SI/TI yang seharusnya dimiliki PNJ
Kata Kunci— Analisis strategis, portofolio aplikasi, proses strategi, Renstra-T
1. PENDAHULUAN
Institusi modern saat ini memerlukan Renstra TI guna memberikan dukungan yang selaras (support
and alignment) kepada Renstra-nya. Peran TI dalam mendukung pencapaian Renstra dapat bersifat
strategis sehingga diperlukan
solusi untuk menemukan gap antara SI/TI yang telah dimiliki dengan
yang seharusnya ada. Penelitian ini bertujuan menerapkan argumen tersebut
melalui studi kasus pada PNJ dengan rumusan masalah menemukan gap antara TI
yang telah ada terhadap yang seharusnya disediakan oleh PNJ berdasarkan konsep
Renstra TI.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Sebagaimana
teknologi lainnya, TI pun memiliki sisi positif dan negatif. Sebuah teknologi
dapat menjadi alat peningkatan kinerja dan pencapaian tujuan. Namun di sisi
lain, teknologi dapat berpengaruh sebaliknya sehingga mesti dikelola secara
bijaksana [1].
3. TUJUAN
Tujuan
dari riset ini adalah menemukan kebutuhan
Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI) untuk Institusi Politeknik
dengan metode studi kasus terhadap Renstra Politeknik Negeri Jakarta (PNJ).
Riset diawali dengan analisis lingkungan bisnis aksternal dan internal PNJ guna
menentukan five forces model dan critical success faktors
institusi. Selanjutnya adalah analisis lingkungan aksternal dan internal SI/TI
guna mengetahui trend teknologi dunia dan current application porfolio
institusi. Tahap berikutnya adalah proses strategi (SI, TI, dan manajemen SI/TI. Tahap akhir adalah menentukan aplikasi-aplikasi SI/TI masa depan politeknik. Hasil yang dicapai
adalah rekomendasi portofolio
aplikasi SI/TI yang seharusnya dimiliki PNJ.
1Indra Silanegara adalah staf pengajar
di Politeknik Negeri Jakarta, Depok, Jawa Barat; (e-mail: silanegara@gmail.com)
2Bayu Adhi Tama adalah staf pengajar
di Fakultas Ilmu Komputer,
Universitas Sriwijaya,
Inderalaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan. (e-mail:bayu@unsri.ac.id)
3Diat Nurhidayat adalah
staf pengajar di
Jurusan Teknik Elektro,
Universitas Negeri
Jakarta (e-mail: diat.nurhidayat@gmail.com).
4M. Harris Adil L. adalah staf di Pusat Pendidikan dan
Latihan, Departemen Luar Negeri Republik Indonesia, Jakarta (e-mail: harris_laksmana@ymail.com).
A.
Perlunya Renstra TI
Menurut
Earl seperti dikutip oleh Indrajit [2], alasan mengapa sebuah institusi perlu
mengembangkan TI-nya secara terencana adalah untuk menghindari terjadi
kemungkinan-kemungkinan sebagai berikut:
1)
Pengembangan
SI dan TI yang tidak sejalan dengan strategi
instisusi.
2) Pembangunan
SI dan TI yang tidak terpola (sporadic) sehingga tidak terjadi
keterpaduan antara sub-sistem yang ada (tidak terintegrasi, tidak holistik, dan
tidak koheren).
3) Implementasi
SI dan TI yang tidak mendatangkan manfaat (benefit)
bagi para stakeholder terkait.
4)
Alokasi
dana investasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan seharusnya (under maupun
over- investment).
5)
Penerapan
berbagai modul sub-SI dan TI yang tidak memperhatikan asas-asas prioritas dan kritikalitas.
6)
Kualitas
sistem informasi dan teknologi informasi yang relatif rendah dipandang dari
berbagai standar yang ada.
Beberapa
permasalahan yang dihadapi PNJ berkenaan dengan SI/TI yang dimilikinya,
Silanegara [3] mengidentifikasinya sebagai berikut:
1)
Lepasnya
beberapa business opportunities yang
sebenarnya mampu diraih akibat tidak adanya SI/TI yang menjembatani dengan
dunia industri dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.
2)
Kurang
andalnya perencanaan pengelolaan infrastuktur TI sehingga lambat dalam mengatasi
perubahan tren teknologi.
3)
Minimnya
kemampuan dalam mengakomodasi kebutuhan SI dan pengadaan TI sehingga lambat
dalam menangani disfungsi peralatan.
4)
Tidak
didukungnya mekanisme pengambilan keputusan dengan SI yang optimal terhadap
level kebutuhan sumber daya dan sistem peralatan terbaik menyebabkan beberapa
diantaranya menjadi mubazir (lack of coordination).
5)
Tidak
terintegrasinya sistem-sistem yang ada menimbulkan terjadinya duplikasi
pekerjaan dan incoherence data (lack of integration) dan
6)
Kurangnya
fasilitas TI yang mampu memberikan kepuasan mahasiswa terutama untuk proses
pembelajaran
B. Fungsi TI dalam Proses Belajar Mengajar
Dua
fungsi TI dalam proses belajar-mengajar di perguruan
tinggi telah didefinisikan oleh [4]. Pertama, membantu
menfasilitasi self-assessment dan supportive social
serta peer processes oleh
ketersediaan tools yang familiar bagi mahasiswa dan keluwesan
berinteraksi dengan rekan-rekannya
serta dengan bahan ajarnya, dan kedua,
mendukung dosen dengan fasilitas kemampuan monitoring kelompok yang berinteraksi di
jalur online dan mengintervensinya untuk meluruskan jika terjadi kesalah-pahaman tanpa menimbulkan feedback yang tidak perlu
atau dominasi diskusi
yang berlebihan dan over-teaching.
Murthy [5]
memberikan konklusi yaitu dengan mengkombinasikan sistem pedagogis tradisional
yang selama ini diterapkan di perguruan tinggi dengan sistem yang lebih modern
seperti e-learning, distance / open learning dan an outcomes approach to pedagogy.
C.
Globalisasi Kegiatan Penelitian
Melalui TI
Dari
banyak alasan penyebab mengglobalnya ilmu pengetahuan dan karya-karya ilmiah,
dua yang paling patut dipersalahkan: pertama, perkembangan TI yang menciptakan
komunitas global virtual para pakar perguruan tinggi dan sektor ilmu
pengetahuan lainnya; kedua, dominasi Bahasa Inggris sebagai bahasa persatuan
pengetahuan akademik dunia, sehingga setiap orang dapat dengan segera mengakses
ilmu pengetahuan terkini bila memiliki dua hal tersebut di atas [6].
D.
Pelibatan TI dalam Layanan Administrasi
Pencapaian
yang diharapkan (desired result)
institusi saat melibatkan TI ke dalam kegiatan administrasinya adalah desired result terhadap efficiency, effectiveness, risk avoidance,
customer satisfaction, cost avoidance, dan new
capabilities [7]
Penelitian Renstra TI dengan studi kasus di
PNJ ini menggunakan metode analisis dan proses strategi menurut Ward dan
Peppard [8]
A.
Proses Analisis dan Strategi
Pada
riset ini, dilakukan 4 analisis untuk mengetahui kondisi bisnis dan SI/TI yang
ada, yaitu external business environment yang
fokus pada analisis daya saing dan daya
tawar institusi, internal business
environment yang fokus pada inisiatif dan kebijakan strategis institusi, internal IS/IT environment yang fokus pada
analisis spesifik kondisi SI/TI institusi, dan external IS/IT environment yang fokus pada analisis tren teknologi
yang berkembang saat ini.
Setelah melakukan
analisis internal maupun eksternal, kemudian
dilakukan IS/IT Strategy Process
untuk mengidentifikasi SI/TI yang sesuai dan dapat berkontribusi
terhadap bisnis, menilai competitive
advantage bila menggunakan SI/TI, dan menentukan kompetensi SDM dan resource lainnya yang diperlukan.
Hasil
proses strategi merupakan masukan bagi penyusunan IS Strategy, IT Strategy,
dan Management IS/IT Strategy dengan
keluaran berupa gap antara Future
Application Portfolio dengan Current
Application Portfolio.
B.
Metode Analisis dan Proses Strategi
Deliverable setiap tahapan riset didukung
oleh beberapa metode yaitu:
1)
Critical Success Factor (CSF)
Menyajikan kriteria
keberhasilan suatu rencana hingga dapat menentukan kebutuhan informasi dan
solusi SI/TI.
2) Poter’s Five Forces Model
Menyajikan peta daya
saing dan daya tawar organ- organ di luar institusi untuk dipredikasi solusi
SI/TI- nya.
3) Strategic Alignment
Agar keselarasan antar
strategi terjaga maka strategi bisnis men-drive strategi SI yang kemudian men- drive strategi TI.
4) McFarlan’ strategic grid
Menyajikan peta
kontribusi aplikasi setiap SI dan TI terhadap bisnis.
5. HASIL DAN
PEMBAHASAN
A. Analisis Institusi
Analisis Lingkungan Internal
PNJ memiliki visi politeknik sesuai
dengan core-nya dan
internasionalisasi terhadap keunggulan bidang-bidang yang digelutinya. Misi
institusi mengarah pada aktifitas vokasi setiap SDM yang dimilikinya untuk
selalu menghasilkan keluaran berupa lulusan yang mampu bersaing dan karya nyata
yang diakui masyarakat internasional tanpa melupakan Sang Pencipta. Analisis
CSF dilakukan pada setiap term strategis
dalam Renstra, contoh penerapannya adalah sebagai berikut:
1)
Lebih memperluas dan merata kesempatan masyarakat untuk menjadi mahasiswa
2)
Lebih
mempermudah proses belajar mengajar melalui
sarana-prasarana terkini
3)
Lebih
mempercepat proses identifikasi kompetensi dunia kerja
4)
Lebih akurat
dalam menerapkan kompetensi ke dalam kurikulum
5) Lebih memanfaatkan pendekatan student learning center
6)
Lebih
mendorong dosen meningkatkan kompetensi dan reputasi industrinya
7)
Lebih membuka peluang lulusan memperoleh sertifikasi keahlian
B.
Analisis Bisnis Eksternal
Daya
saing dan daya tawar PNJ di bidang core pendidikan
diperkirakan dengan menggunakan Five
Forces model.
1)
Persaingan sesama
institusi politeknik
Dengan tersebar meratanya
institusi Politeknik Negeri di Indonesia, tingkat persaingan dapat dikatakan
melemah seiring dengan menjauhnya jarak.
Pesaing terdekat hanyalah Politeknik Negeri
Bandung yang berada di propinsi tetangga. Walaupun masih cukup jauh
untuk menjadi pesaing dalam hal menjaring calon peserta didik lulusan SLTA,
namun menjadi kompetitor serius dalam menjaring peserta didik dari industri
skala nasional yang ingin meningkatkan pendidikan karyawannya. Sementara untuk
Politeknik Swasta, hanya yang berusia cukup panjang yang dapat dianggap sebagai
pesaing serius seperti Politeknik Manufaktur Bandung.
Area kompetisi yang juga harus
diwaspadai adalah pasar kerja dimana daya saing lulusan mereka dapat
mempersempit peluang lulusan PNJ. Tingkat persaingan antar Politeknik masa 5
tahun ke depan masih dapat ditangani PNJ sehingga dikategorikan sebagai medium risk.
2)
Ancaman
politeknik pendatang baru
Untuk mendirikan sebuah
Politeknik bidang Teknik diperlukan biaya sangat besar sehingga yang perlu
mendapat perhatian adalah Politeknik baru dengan Program Studi (PS) non-Teknik.
Selain itu, keinginan industri dalam dan luar negeri (PMDN/PMA) untuk
mendirikan lembaga pendidikan tinggi sendiri juga perlu pula dicermati. Dengan
kekuatan modal yang mereka miliki, dapat menjadi ancaman serius di masa depan.
Walau demikian, prediksi terhadap kiprah para pendatang baru dalam 5 tahun ke
depan, ancaman mereka masih dikategorikan sebagai low risk.
3)
Ancaman perguruan tinggi non-politeknik
Perguruan Tinggi
non-Politeknik yang memiliki program serupa dengan PNJ merupakan ancaman
terbesar selama ini, terutama dari institusi negeri maupun swasta penyandang
nama besar dan ditunjang oleh reputasi
SDM serta sumberdaya lainnya. Tak dipungkiri bahwa ketergantungan PNJ dengan
salah satunya, yaitu Universitas Indonesia/UI, sangatlah besar dan tidak
berkebalikan atau ketergantungan UI terhadap PNJ tidaklah cukup kuat sehingga
perlu mendapat perhatian khusus. Institusi/industri yang memiliki BLK
/Perguruan Tinggi sendiri juga dapat memberikan ancaman yang cukup serius bagi
PNJ dengan sistem jaminan kerja maupun sertifikasi keahlian lulusannya. Ancaman
produk pengganti dari Institusi Pendidikan non- Politeknik ini dapat
dikategorikan ke dalam high risk.
4)
Daya
tawar pemasok peserta didik
Walau SLTA merupakan
pemasok utama peserta didik namun penilaian daya tawar pemasok adalah pada
minat lulusan dan orangtuanya terhadap PNJ. Lulusan SLTA (SMU, SMK, MA) yang
mendaftar ke PNJ cenderung turun sehingga menjadi ancaman serius bagi
kelangsungan beberapa PS dan menjadi gambaran menurunnya daya tawar PNJ di mata
calon peserta didik. Dua area lain yang kurang mendapat perhatian PNJ adalah
industri/instansi yang ingin menyekolahkan pegawainya dan alumni D3 yang ingin
meningkatkan daya tawarnya di tempat kerja. Ancaman daya tawar pemasok masih
dapat diprediksi dalam 5 tahun ke
depan sehingga masuk kategori medium risk.
5)
Daya
tawar perekrut lulusan
Keberhasilan
PNJ tergantung pada kemampuan lulusannya dalam bersaing dan memperoleh
pekerjaan yang relevan dengan bidang studi yang ditekuninya selama kuliah.
Diperlukan strategi khusus dalam
menghadapi industri dari dalam dan luar negeri yang akan merekrut lulusan hasil
proses pendidikan di PNJ, terutama dalam mengimbangi daya tawar mereka.
Pengabaian atas dunia kerja para lulusan
ini dapat melemahkan posisi PNJ secara terstruktur sehingga harus dikategorikan
sebagai very high risk.
SI/TI Internal PNJ
PNJ
memiliki beberapa SI/TI namun belum optimal dalam pengelolaan serta
pemeliharaan dan perbaikan. PNJ
pernah mendisain SIM yang akan mengintegrasikan SI Akademik UNISYS, SI
Kepegawaian, SI Keuangan SAI, SI Pengelolaan Asset dan Pengadaan Barang SABMN,
SI Pengelolaan Barang Habis Pakai, dan SI Eksekutif [9].
Peralatan
TI yang dimiliki PNJ saat ini dinilai cukup memadai dalam hal teknologi.
Seluruh Jurusan/Unit telah terhubung dengan backbone
jaringan. Node tersedia di
beberapa ruang dosen namun belum sampai meja mengajar. Sarana hotspot tersedia di beberapa titik.
Permasalahan terdapat pada minimnya jumlah dan area akses.
Kecepatan
akses kurang kondusif dan kadang tidak berfungsi, hal ini harus mendapatkan
perhatian serius pengelola karena merupakan sarana informasi bernilai sangat
tinggi walau sulit diukur
PNJ
juga telah memiliki Website namun
masih bersifat push to. Manajemen
pengelolaan Website pun kurang
mendapat perhatian karena jarang di up-date
dan masih berisi informasi kadaluarsa. Perlu dijajaki Website yang lebih interaktif dan up to date.
Sejatinya,
tahun akademik 2003/2004 mahasiswa dan staf diberikan e-mail account sebagai sarana komunikasi online, namun kebijakan itu tidak dilanjutkan. Alhasil, seluruh
mahasiswa aktif dan sebagian besar alumni tidak menggunakan e-mail address institusi. Selain itu,
belum ada tata kelola sistem komunikasi antar SDM yang bersifat internal
melalui sarana TI.
Lingkungan SI/TI Eksternal
Information and Communication Technologies (ICT) mampu mendukung pelayanan yang
terpusat namun dapat diakses secara menyebar [4]. e-learning mengakomodasi ‘solo-group
processes’ untuk kesinambungan proses belajar melalui tugas mandiri hingga
kerja kelompok, ‘online skills practice’
yang dicirikan oleh adanya feedback on
demand melalui simulasi, ‘community
support processes’ melalui online
social interaction [4].
Teknologi
distance learning mampu menampilkan
komunikasi secara face-to-face dan
interaktif jarak jauh [6] sehingga menghilangkan kendala ‘barriers’ pembelajaran seperti ruang kelas, waktu belajar, berbagi
hasil analisis, interaksi dengan dosen dan peserta lain maupun dengan bahan
ajarnya [10].
Fungsi
TI dalam proses administrasi menurut Kvavik et al. [7] adalah:
1)
Manajemen
dengan sistem ERP sebagai pondasi
penerapan institution’s enterprise systems;
2)
Transaksi melalui
Web self-service
sebagai sarana
interface dan
akses bagi para user.
3) Monitoring dan
pelaporan melalui business intelligence
tools yang berfungsi sebagai enterprise
information architecture
C.
Proses Strategi
Hasil
analisis lingkungan merupakan informasi berharga untuk menyusun strategi SI dan
TI institusi ke depan.
Strategi SI dan TI
Strategi SI menghasilkan
kebutuhan SI, dan strategi TI di-drive dari
strategi SI sehingga inisiatif dan sasaran strategi SI/TI untuk PNJ adalah:
1)
Mengoptimalkan
backbone jaringan yang ada dan
mengembangkannya ke gedung yang belum memilikinya dengan memperbaiki jaringan
fiber optic agar kembali berfungsi 100%, mengganti catalyst switch yang rusak dengan model
terbaru namun memiliki standar protokol yang sama dan kemampuan stackable, memperpanjang jalur fiber dari gedung yang memiliki
fasilitas tersebut ke gedung terdekat dengan cara stacking (antar catalyst), clustering (dengan media
converter), atau kombinasi keduanya, dan meningkatkan daya tahan sarana dan
prasarana jaringan dengan menambah fasilitas
anti petir dan anti lonjakan
listrik.
2)
Memperluas
akses jaringan ke seluruh network sharing
area dengan cara memfasilitasi seluruh area belajar dan istirahat mahasiswa
(kelas, lab, kantin, selasar, dan lain-lain) dengan sarana wireless access point, dan memfasilitasi setiap meja mengajar, area
penelitian, ruang kerja dosen dan meja administrator
dengan extended node.
3)
Mengembangkan
ERP (enterprise resources planning)
untuk sistem aplikasi terpadu institusi, dengan cara menyediakan repository dan web self service untuk sarana interface
dan transaksi user, dengan portal potensi akademik (TPA), hasil belajar dan
perilaku mahasiswa per periode, kompetensi industri terkini, peluang meraih
kerjasama dengan institusi nasional/global dan perluasan kerjasama dengan
institusi yang sudah terjalin, peluang meraih kerjasama dengan lembaga
sertifikasi, portal Bagian Keadministrasian lainnya, dan menyiapkan portal business inteligence tools untuk
proses monitoring dan analisis perkembangan institusi bagi pihak pengambil keputusan.
4) Membangun lingkungan belajar virtual institusi (ICT center) untuk sarana e-learning
dengan fasilitas e- simulation
(online skill practice), e-Collaboration (e- portfolio tools), e-Distance
(distance learning)
5)
Memperkaya
Website PNJ agar lebih informatif dan
interaktif dengan cara pertama, menambah link
untuk career assistance center
(e-Career) yaitu informasi lulusan ke industri/masyarakat, infomasi peluang
kerja dan sertifikasi untuk lulusan, dan infomasi kesempatan pengembangan diri
dosen PNJ. Kedua, menambah link untuk
fasilitas online feedback dari stakeholder /lulusan (mail-list e-Campusmail), ketiga menambah
link untuk meningkatkan peluang dan
kemampuan peneliti serta untuk publikasi hasil-hasil
penelitian yang terdiri atas research assistance center (e-RAC), open
publication (e-Journal), dan info/data hasil-hasil penelitian untuk riset
lanjutan (e- References).
6)
Memfasilitasi seluruh stakeholder dengan institutional
e-mail address.
Strategi Manajemen SI/TI
Strategi
manajemen meng-cover elemen-elemen
umum pengaplikasian strategi SI/TI ke seluruh bagian institusi dan memastikan
kebijakan-kebijakan yang akan diterapkan konsisten dengan strategi-strategi
tersebut, khususnya terhadap boleh-tidaknya Jurusan/Bagian/Unit mengembangkan
strategi SI sendiri yang akan beroperasi menggunakan supply TI institusi.
C. Portofolio Aplikasi
Agar
strategi SI dapat men-support dan alignment dengan strategi bisnis maka TI
yang diperlukan PNJ adalah Enterprise
Resource Planning (ERP) sebagai pondasi penerapan the institution’s enterprise systems, Information and Comunication Technology (ICT) sebagai the institutional virtual learning
environment, Website yang
diperkaya dengan links untuk aplikasi
online.
Agar
strategi SI dapat men-support dan alignment dengan strategi bisnis maka SI
yang diperlukan PNJ adalah sebagai berikut.
Strategic Applications
Aplikasi-aplikasi
yang bersifat strategis yaitu aplikasi yang sangat diperlukan untuk berjalannya
strategi bisnis organisasi dimasa depan. Aplikasi-aplikasi strategis yang
diperlukan PNJ adalah:
1)
e-Resources; portal
on ERP untuk para pembuat kebijakan di PNJ agar lebih baik dalam memahami
perkembangan institusinya karena dilengkapi dengan tools berkemampuan menganalisis data dan menilai performa suatu
proses hingga menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
2)
SI-Kompetensi;
portal on ERP untuk para dosen agar
lebih akurat dalam menganalisis kesesuaian kurikulum dengan kompetensi industri
terkini.
3)
SI-Strategik;
portal on ERP untuk para
pimpinan agar lebih cepat dalam meraih
jalinan kerjasama baru dengan industri atau lembaga sertifikasi maupun peluang
perluasan area dari kerjasama yang telah terjalin.
4)
e-Career; portal
link on web-site agar kompetensi, reputasi industri, dan daya saing global
PNJ dan SDM-nya meningkat:
5)
On-line database lulusan PNJ untuk direkrut pihak
industri/masyarakat yang membutuhkan dan peluang kerja dari pihak
industri/masyarakat untuk dilamar oleh lulusan PNJ secara interaktif.
6)
Pendaftaran
on-line mengikuti sertifikasi
keahlian bagi lulusan.
Informasi tentang
kompetisi lokal/nasional/ internasional
serta kegiatan pengembangan diri lainnya yg dapat
diikuti dosen.
7)
e-Journal; open
publication on website agar hasil penelitian dan karya ilmiah dosen serta
reputasi PNJ meluas ke masyarakat dan akademisi se dunia.
8)
e-Distance; portal
on ICT agar dapat meluaskan akses pendidikan PNJ kepada masyarakat terutama
kepada lulusan DII yang sudah bekerja dan industri yang ingin meningkatkan
kompetensi karyawannya via sarana
belajar jarak jauh.
9)
e-Simulation; portal
on ICT agar proses pendidikan vokasi lebih tajam dengan sarana multimedia/simulasi
di kelas terhadap praktek kerja sebenarnya.
Key Operational Applications
Aplikasi-aplikasi
yang bersifat key operational yaitu
aplikasi-aplikasi dimana organisasi sangat bergantung kepadanya, dan diperlukan
untuk keberhasilan di masa sekarang. Aplikasi yang bersifat key operational yang diperlukan PNJ
adalah:
1)
SI-Akademik;
portal on ERP, perkembangan
intelektual & prilaku
mahasiswa.
2)
SI-TPA;
portal on ERP, potensi calon dan
peserta didik.
3)
e-Collaboration; portal
on ICT untuk kesinambungan
tahap tugas mandiri hingga kerja kelompok (solo-
group processes), memicu “shared’
materi/hasil pembelajaran, memacu pengembangan komunitas belajar.
4) e-RAC; web link on web site, untuk research assistance center.
5)
SI
keadministrasian lainnya; merupakan bahan data
portal e-Resources.
High Potential Applications
Merupakan
aplikasi yang mungkin sangat penting dalam pencapaian keberhasilan organisasi
dimasa mendatang. Aplikasi-aplikasi yang bersifat high potential yang diperlukan PNJ adalah:
1) e-References; research database.
2)
e-Campusmail; mailing-list
on website.
6.
KESIMPULAN
Institusi
modern seperti Politeknik Negeri Jakarta memerlukan rencana strategis di bidang
SI/TI guna memberikan keselarasan dan dukungan yang baik terhadap rencana
strategis organisasi secara keseluruhan. Penelitian ini telah menghasilkan
rencana strategis SI, rencana strategi manajemen SI/TI, dan rencana strategis
TI berdasarkan kerangka Ward dan Peppard yang terpadu didalam sebuah portofolio
aplikasi masa depan. Masih diperlukan penelitian lanjutan guna menilai keseimbangan antara perubahan customers, internal, keuangan, inovasi dari rencana penerapan SI/TI dengan
analisis IT Balanced Scorecard. Penelitian lanjutan diharapkan mampu
menganalisis dan mendesain sistem dari hasil-hasil kesimpulan riset ini.
REFERENSI
[1]
Silanegara, Indra, Penerapan Konsep Reengineering untuk Mengidentifikasi
Kebutuhan Teknologi Informasi; Prosiding
Seminar Nasional Teknik Mesin, Politeknik Negeri Jakarta; ISSN 2085-2762;
Jakarta, 2010.
[2] Indrajit,
Richardus Eko; Kerangka Konseptual Master Plan Sistem Informasi Korporat; Jurnal Sistem Informasi, MTI-UI; ISSN
1412-8896, vol 1, no. 2, pp. 11-17, Oktober 2005.
[3] Silanegara,
Indra; “Teknologi Informasi Sebagai Enabler Reengineering di Politeknik Negeri
Jakarta”; Tesis (tidak dipubilkasikan), Magister Teknologi Informasi, Fakultas
Ilmu Komputer, Universitas Indonesia; Jakarta, 2008.
[4] Nicol,
David; Re-engineering Assessment Practices in Scottish Higher Education; REAP
Briefings: Management Briefing Paper 1 and 2; REAP: Re-engineering Assessment
Practices in Scottish Higher Education; 2007. [online]. Available: http://www.reap.ac.uk
[5] Murthy,
K.V. Bhanu; Re-engineering higher education: the Knowledge Management System;
University of Delhi, India; 2006. [online]. Available: http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?
abstract_id=1073742
[6] Altbach, Philip G.; Globalization and Forces for Change
in Higher Education; The 50th Issue of International Higher Education,
international higher education, The Boston College Center for International
Higher Education, ISSN: 1084-0613, Number 50; 2007. [online]. Available: http:// www. bc.edu/bc_org/avp/soe/cihe/
newsletter/Number50/p2_Altbach.htm
[7] Kvavik, Robert B., Phillip
J. Goldstein and
John Voloudakis; Good Enough! IT Investment and Business Process Performance in Higher
Education; ECAR: Educause Center for Applied Research; Vol. 4. 2005.[online]. Available: http://connect.educause.edu/Library/
ECAR/GoodEnoughITInvestmentand/39098
[8] Ward,
John and Joe Peppard, Strategic Planning
for Information System Third Edition, Wiley Series; New York, 2002.
[9] Kartika,
Mera; Gambaran Awal Merancang Sistem Informasi Manajemen (SIM) Terintegrasi; Warta Politeknik, Vol. 11, Hal. 7, Juni
2008.
[10] Trinkle,
Dennis A.; The 361o Model for Transforming Teaching and Learning
with Technology; Educause Quarterly, pp.18-25,
#4; 2005.
[11]
The Campus Computing Project; Tech Budgets Get Some Relief Cautious Support for
Open Source Applications; the 2004 National Survey of Information
Technology in U.S. Higher Education, October, 2004. [online]. Available: www.campuscomputing.net
[12] ;
“Rencana Strategis Politeknik Negeri Jakarta 2010-2014”, Politeknik Negeri
Jakarta, 2010.
[13] Drysdale, Tim; Results of mini-evaluation study: “Where are the
weaknesses?” An electronic voting system and diagnostic tree approach to
learning where students struggle with digital logic; NLTP Evaluation I, University
of Glasgow, January 2007. [online].Available: http://www.psy.gla.ac.uk/%7Esteve/ilig/papers/
drysdale1.pdf
[14]
Ellisman, Mark H.; Cyberinfrastructure and the Future of Collaborative Work;
ISSUES ONLINE IN SCIENCE AND TECHNOLOGY, University of Texas at Dallas;
[Online]. Available: http://www.issues.org/22.1/ellisman.html#
[15] Keaster,
Ric; Distance Education and the Academic Department: The Change Process; Educause Quarterly, Hal. 48-53, Number
3, 2005.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar