MAKALAH
PERKEMBANGAN
TELEMATIKA BERBASIS INTERNET
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur kita panjatkan kepada Allah S.W.T yang telah memberi rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini akhirnya bisa diselesaikan. Makalah
dengan judul “Perkembangan Teknologi Telematika Berbasis Internet” ini
disesuaikan dengan tujuannya untuk menunjang perkuliahan dalam mata kuliah
PENGANTAR TELEMATIKA serta memenuhi tugas yang telah diberikan oleh dosen
pengampu kepada kami. Materi diskusi sudah diurutkan sesuai dengan kapasitasnya
masing-masing, sehingga Mahasiswa insya Allah dapat dengan mudah memahami. Penulis
menyadari bahwa masih banyak ketidaksempurnaan pada penulisan makalah ini, baik
isi maupun redaksinya, oleh karenanya kritik dan saran yang membangun
diharapkan dapat memperbaiki makalah ini untuk selanjutnya. Terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu baik secara langsung ataupun tidak terhadap
terselesaikannya makalah ini. Akhir kata, insya Allah makalah ini dapat
bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkannya.
1. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Perkembangan
Telematika
Belakangan baru disadari
bahwa penggunaan sistem komputer dan sistem komunikasi ternyata juga
menghadirkan Media Komunikasi baru. Lebih jauh lagi istilah TELEMATIKA kemudian
merujuk pada perkembangan konvergensi antara teknologi TELEKOMUNIKASI, MEDIA
dan INFORMATIKA yang semula masing-masing berkembang secara terpisah.
Konvergensi TELEMATIKA
kemudian dipahami sebagai sistem elektronik berbasiskan teknologi digital atau
{the Net}. Dalam perkembangannya istilah Media dalam TELEMATIKA berkembang
menjadi wacana MULTIMEDIA. Hal ini sedikit membingungkan masyarakat, karena
istilah Multimedia semula hanya merujuk pada kemampuan sistem komputer untuk
mengolah informasi dalam berbagai medium adalah suatu ambiguitas jika istilah
TELEMATIKA dipahami sebagai akronim Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika.
Secara garis besar istilah Teknologi Informasi (TI), TELEMATIKA, MULTIMEDIA,
maupun Information and Communication Technologies (ICT) mungkin tidak jauh
berbeda maknanya, namun sebagai definisi sangat tergantung kepada lingkup dan
sudut pandang pengkajiannya.
Mengacu
kepada penggunaan dikalangan masyarakat telematika Indonesia (MASTEL), istilah
telematika berarti perpaduan atau pembauran (konvergensi) antara teknologi
informasi (teknologi komputer), teknologi telekomunikasi, termasuk siaran radio
maupun televisi dan multimedia. Dalam perkembangannya, teknologi telematika ini
telah menggunakan kecepatan dan jangkauan transmisi energi elektromagnetik,
sehingga sejumlah besar informasi dapat ditransmisikan dengan jangkauan,
menurut keperluan, sampai seluruh dunia, bahkan ke seluruh angkasa, serta
terlaksana dalam sekejap. Kecepatan transmisi elektromagnetik adalah (hampir)
300.000 km/detik, sehingga langsung dikirim begitu sampai, memungkinkan orang
berdialog langsung, atau komunikasi interaktif.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Perkembangan
dan kemajuan yang pesat dibidang Telematika atau Teknologi Informasi dan
Komunikasi di Indonesia memicu berbagai dampak baik yang bersifat positif
maupun negatif masyarakat Indonesia sendiri sebagai pengguna. Oleh karenanya
dibutuhkan berbagai pencegahan maupun tindakan preventif dari pemerintah
sebagai pembuat aturan hukum di Indonesia untuk mengurangi dampak negatif dari
kemajuan Telematika tersebut. Salah satu dari upaya pemerintah tersebut adalah
pembuatan peraturan perundang-undangan yang mengatur lalu lintas transaksi
elektronik yang menggunakan bidang Telematika sebagai sarananya. Makalah ini
akan memaparkan aspek hukum tersebut yaitu Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) sebagai salah satu acuan
penegakkan hukum di Indonesia dibidang Telematika.
1.3 TUJUAN
Tujuan
pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui dan memahami definisi dan
perkembangan Telematika atau Teknologi Informasi dan Komunikasi di Indonesia
beserta produk-produk hukum yang dibuat pemerintah yang menyertai perkembangan
bidang teknologi yang berbasiskan informasi tersebut.
2. LANDASAN TEORI
2.1 PENGERTIAN TELEMATIKA
Kata
TELEMATIKA, berasal dari istilah dalam bahasa Perancis "TELEMATIQUE"
yang merujuk pada bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi
informasi. Pertama kali memperkenalkan kata ini adalah penulis buku berjudul
“L’informatisation de la Societe” yaitu Simon Nora dan Alain Minc pada tahun
1978. Istilah telematika dari segi hukum adalah perkembangan sistem elektronik
berbasis digital antara teknologi informasi dan media yang awalnya masing –
masing berkembang secara terpisah. Para praktisi menyatakan bahwa TELEMATICS
adalah singkatan dari TELECOMMUNICATION and INFORMATICS" sebagai wujud
dari perpaduan konsep Computing and Communication.
Istilah Telematics juga
dikenal sebagai "the new hybrid technology" yang lahir karena
perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi
telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu atau populer dengan istilah
"konvergensi". Semula Media masih belum menjadi bagian integral dari
isu konvergensi teknologi informasi dan komunikasi pada saat itu. Menurut
Wikipedia, Telematika adalah singkatan dari Telekomunikasi dan Informatika.
Istilah telematika sering dipakai untuk
beberapa macam bidang,contoh adalah:
Integrasi antara sistem telekomunikasi dan
informatika yang dikenal sebagai Teknologi Komunikasi dan Informatika atau ICT
(Information and Communications Technology). Secara lebih spesifik, ICT
merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan dan penyimpanan
informasi dengan menggunakan peralatantelekomunikasi.
Secara
umum, istilah telematika dipakai juga untuk teknologi Sistem
Navigasi/Penempatan Global atau GPS (Global Positioning System) sebagai bagian
integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile communication
technology Secara lebih spesifik, istilah telematika dipakai untuk bidang
kendaraan dan lalulintas (road vehicles dan vehicle telematics)
2.2 PERKEMBANGAN TELEMATIKA DI
INDONESIA
Peristiwa proklamasi 1945
membawa perubahan yang bagi masyarakat Indonesia, dan sekaligus menempatkannya
pada situasi krisis jati diri. Krisis ini terjadi karena Indonesia sebagai
sebuah negara belum memiliki perangkat sosial, hukum, dan tradisi yang mapan.
Situasi itu menjadi ‘bahan bakar’ bagi upaya-upaya pembangunan karakter bangsa
di tahun 50-an dan 60-an. Di awal 70-an, ketika kepemimpinan soeharto,
orientasi pembangunan bangsa digeser ke arah ekonomi, sementara proses – proses
yang dirintis sejak tahun 50-an belum mencapai tingkat kematangan.
Dalam latar belakang
sosial demikianlah telekomunikasi dan informasi, mulai dari radio, telegrap,
dan telepon, televise, satelit telekomunikasi, hingga ke internet dan perangkat
multimedia tampil dan berkembang di Indonesia. Perkembangan telematika penulis
bagi menjadi 2 masa yaitu masa sebelum atau pra satelit dan masa satelit.
2.3 TREND TELEMATIKA KE DEPAN
Berkembangnya kemajuan
teknologi yang semakin pesat, masyarakat diharuskan untuk dapat mengikuti
perkembangan teknologi yang ada. Mengenai trend ke depan Telematika, merupakan
kebebasan individu untuk mengembangkan dan menjadikannya sebagai suatu trend (walau
sesaat) di dalam masyrakat. Hal terpenting dalam proses perkembangannya yaitu
dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan tidak melanggar norma-norma yang
berlaku di masyarakat. Sehingga tidak merugikan pihak lain dan tidak
menguntungkan diri sendiri (egois). Sehingga trend ke depan telematika dapat
menjadi suatu trend yang dapat diterima dan dinikmati oleh seluruh masyarakat,
baik dari kalangan atas maupun dari kalangan bawah.
Pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) juga tidak akan kalah dengan perkembangan TIK
saat ini. Perangkat komputasi berskala terabyte, penggunaan multicore
processor, penggunaan memory dengan multi slot serta peningkatan kapasitas
harddisk multi terabyte akan banyak bermunculan dengan harga yang masuk akal.
Komputasi berskala terabyte ini juga didukung dengan akses wireless dan
wireline dengan akses bandwidth yang mencapai terabyte juga. Hal ini berakibat
menumbuhkan faktor baru dari perkembangan teknologi.
Antarmuka pun sudah
semakin bersahabat,seperti software Microsoft, desktop Ubuntu, GoogleApps,
YahooApps Live.Semua itu berlomba-lomba menampilkan antarmuka yang terbaik dan
lebih bersahabat dengan kecepatan akses yang semakin tinggi. Hal ini ditunjang
oleh search engine yang semakin cepat mengumpulkan informasi yang dibutuhkan
oleh penggunannya. Pada akhirnya, era robotik akan segera muncul. Segenap mesin
dengan kemampuan adaptif dan kemampuan belajar yang mandiri sudah banyak dibuat
dalam skala industri kecil dan menengah, termasuk di tanah air. Jadi, dengan adanya
teknologi manusia akan terus berkembang sehingga akan ada harapan-harapan
tentang masa depan yang lebih baik.
Ada
lima kelompok industry yang berperan besar dalam perkembangan trend telematika
ke depan, diantaranya:
· Infrastruktur
Telekomunikasi (biasanya resiko bisnis paling besar)
· Infrastruktur
Internet (biasanya resiko bisnis sedang & rendah)
· Hosting
service (biasanya resiko bisnis rendah)
· Transaction
type service (biasanya resiko bisnis rendah)
· Content
/ knowledge producer (biasanya resiko bisnis rendah)
2.4 PERKEMBANGAN TELEMATIKA DARI BERBAGAI
ASPEK
· E-goverment
E-goverment dihadirkan
dengan maksud untuk administrasi pemerintahan secara elektronik. Di Indonesia
ini, sudah ada suatu badan yang mengurusi tentang telematika, yaitu Tim
Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI). TKTI mempunyai tugas mengkoordinasikan
perencanaan dan mempelopori program aksi dan inisiatif untuk menigkatkan
perkembangan dan pendayagunaan teknologi telematika di Indonesia, serta
memfasilitasi dan memantau pelaksanaannya. Tim tersebut memiliki beberapa
terget. Salah satu targetnya adalah pelaksanaan pemerintahan online atau
e-goverment dalam bentuk situs/web internet. Dengan e-goverment, pemerintah
dapat menjalankan fungsinya melalui sarana internet yang tujuannya adalah
memberi pelayanan kepada publik secara transparan sekaligus lebih mudah, dan
dapat diakses (dibaca) oleh komputer dari mana saja.
E-goverment juga
dimaksudkan untuk peningkatan interaksi, tidak hanya antara pemerintah dan
masyarakat, tetapi juga antar sesama unsur pemerintah dalam lingkup nasional,
bahkan intrernasional. Pemerintahan tingkat provinsi sampai kabupaten kota,
telah memiliki situs online. Contohnya adalah DPR, DKI Jakarta, dan Sudin
Jaksel. Isi informasi dalam e-goverment, antara lain adalah profil wilayah atau
instansi, data statistik, surat keputusan, dan bentuk interaktif lainnya.
· E-commerce
Prinsip
e-commerce tetap pada transaksi jual beli. Semua proses transaksi perdagangan
dilakukan secara elektronik. Mulai dari memasang iklan pada berbagai situs atau
web, membuat pesanan atau kontrak, mentransfer uang, mengirim dokumen, samapi
membuat claim. Luasnya wilayah e-commerce ini, bahkan dapat meliputi
perdagangan internasional, menyangkut regulasi, pengiriman perangkat lunak
(soft ware), erbankan, perpajakan, dan banyak lagi. E-commerce juga memiliki
istilah lain, yakni e-bussines. Contoh dalam kawasan ini adalah toko online,
baik itu toko buku, pabrik, kantor, dan bank (e-banking). Untuk yang disebut
terakhir, sudah banyak bank yang melakukan transaksi melalui mobile phone, ATM
(Automatic Teller Machine - Anjungan Tunai Mandiri) , bahkan membeli pulsa.
· E-learninG
Globalisasi telah
menghasilkan pergeseran dalam dunia pendidikan, dari pendidikan tatap muka yang
konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka. Di Indonesia sudah
berkembang pendidikan terbuka dengan modus belajar jarah jauh (distance lesrning)
dengan media internet berbasis web atau situs.Kenyataan tersebut dapat
dimungkinkan dengan adanya teknologi telematika, yang dapat menghubungkan guru
dengan muridnya, dan mahasiswa dengan dosennya. Melihat hasil perolehan belajar
berupa nilai secara online, mengecek jadwal kuliah, dan mengirim naskah tugas,
dapat dilakukan.
Peranan web kampus atau
sekolagh termasuk cukup sentral dalam kegiatan pembelajaran ini. Selain itu,
web bernuansa pendidikan non-institusi, perpustakaan online, dan interaksi
dalam group, juga sangatlah mendukung. Selain murid atau mahasiswa, portal
e-learning dapat diakses oleh siapapun yang memerlukan tanpa pandang faktor
jenis usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya.
· E-Banking.
Seiring
dengan berjalannya waktu, perkembangan Telematika yang sangat pesat
menjadikannya bagian dari insfrastruktur pembangunan. Sebagai bukti, Telematika
dapat mempercepat transaksi dan perhitungan bisnis menjadi lebih akurat melalui
e-commerce. Hampir semua transaksi bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja,
contohnya adalah penggunaan internet banking yang semakin gencar belakangan
ini.
Internet
banking atau e-banking adalah salah satu aplikasi di dunia bisnis yang berbasis
internet. E-banking didukung oleh perkembangan teknologi informasi,
telekomunikasi dan tentunya internet. Di Indonesia sendiri, hampir semua bank
sudah mempunyai aplikasi internet banking, sebagai contoh Bank BCA dengan
aplikasi Klik BCA.
Adapun persyaratan bisnis untuk Internet Banking adalah :
1. Aplikasi yang mudah digunakan : implementasi agar memudahkan pengguna adalah melalui pendekatan menggunakan web browser.
Adapun persyaratan bisnis untuk Internet Banking adalah :
1. Aplikasi yang mudah digunakan : implementasi agar memudahkan pengguna adalah melalui pendekatan menggunakan web browser.
2.
Layanan dapat dijangkau dimana saja : dengan menggunakan internet sebagai
penghubung, memungkinkan untuk aplikasi ini dapat diakses dari mana saja di
dunia.
3.
Murah : dengan adanya internet, biaya pengaksesan Internet Banking menjadi
lebih murah.
4.
Aman : untuk keamanan, dilakukan dengan menerapkan teknik kriptografi
(penggunaan enkripsi dengan SSL/ Secure Socket Layer) atau VPN( Virtual Private
Network) untuk menghubungkan kantor pusat dengan kantor cabang.
5.
Dapat diandalkan.
2.5 STUDI KASUS TELEMATIKA : EPAPER GUNADARMA
Seiring perkembangan
telematika yang semakin maju, semakin bertambah juga orang-orang yang
menyalahgunakannya.Tidak heran jika kita lebih sering mendengar dan mengetahui
kasus-kasus telematika yang bernilai negatif dibandingkan dengan dampak positif
telematikanya. Kasus terbaru bahkan melibatkan negara, bukan hanya satu
melainkan dua negara. Ya, kasus tersebut adalah penyadapan yang dilakukan
Australia terhadap petinggi negara kita, Indonesia.
Walaupun
kasus tersebut sedang "laku" di mana-mana, tapi saya tidak akan
membahas kasus tersebut, karena sudah terlalu banyak yang membahasnya. Di sini
saya akan membahas contoh kasus telematika yang bernilai positif, yaitu
pemanfaatan telematika dalam bidang pendidikan. Contoh yang saya ambil ini
terinspirasi dari saya sendiri dan teman-teman di Gunadarma. Contoh kasus
telematika ini mengenai e-paper.
E-paper adalah salah satu
fasilitas yang dikembangkan oleh bagian perpustakaan Universitas Gunadarma.
E-paper ini dibuat untuk membantu para mahasiswa yang akan atau sedang
melakukan Penulisan Ilmiah, Skripsi, ataupun penulisan Jurnal. Jadi, melalui
e-paper ini mahasiswa Gunadarma dapat melihat contoh-contoh PI, Skripsi, atau
jurnal yang dimiliki oleh perpustakaan Gunadarma. Dalam e-paper tersebut kita
dapat melihat PI dan Skripsi mulai dari cover sampai listing programnya.
E-paper ini sangat
membantu saya dan teman-teman yang semester 6 kemarin harus membuat Penulisan
Ilmiah. Karena dengan adanya e-paper ini kita tidak bingung lagi untuk
menentukan bagaimana format penulisannya, kalimat-kalimat yang digunakan,
tahapan penulisan dalam setiap babnya, dan lain-lain. Walaupun kita dibimbing
oleh Dosen Pembimbing dalam penulisannya, e-paper tetap sangat membantu, setidaknya
kita jadi tidak perlu melakukan banyak revisi karena kita sudah melihat
contoh-contoh yang ada di e-paper, dimana contoh-contoh tersebut sudah
"sah" atau benar. Dengan adanya e-paper ini sangat membantu mahasiswa
gunadarma dalam kegiatan akedimiknya, khususnya penulisan atau tugas
akhir.
Pemanfaatan
telematika dalam hal ini berdampak sangat positif, saya dan teman-teman bahkan
mungkin seluruh mahasiswa gunadarma yang sudah mengetahui e-paper, pasti sudah
mendapatkan manfaat positifnya. Namun, mungkin belum seluruh mahasiswa
mengetahui fasilitas ini, khususnya mahasiswa baru. Oleh karena itu, perlu
"promosi" lain agar seluruh mahasiswa dapat mengetahuinya, sehingga
ketika mereka membutuhkan contoh-contoh PI, Skripsi, atau jurnal, mereka tidak
lagi kesulitan. Menurut saya, pemanfaatan telematika seperti e-paper ini perlu
disebarluaskan dan dikembangkan lagi, tidak terbatas hanya pada instansi atau
bidang tertentu saja, apalagi manfaatnya berdampak positif.
3. PENUTUP
Demikian
yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang
budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi
sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan
berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para
pembaca yang budiman pada umumnya.
Daftar
Pustaka :