Rabu, 11 Januari 2017

Pembahasan dan Perkembangan Google Earth

A.  Pengertian
Google Earth merupakan Program memetakan bumi dari superimposisi gambar yang dikumpulkan dari pemetaan satelitfotografi udara dan globe GIS 3D. Awalnya dikenal sebagai Earth Viewer, Google Earth dikembangkan oleh Keyhole, Inc., sebuah perusahaan yang diambil alih oleh Google pada tahun 2004. Produk ini, kemudian diganti namanya menjadi Google Earth tahun 2005. Google juga menambah pemetaan dari basis datanya ke perangkat lunak pemetaan berbasis web. Peluncuran Google Earth menyebabkan sebuah peningkatan lebih pada cakupan media mengenai globe virtual antara tahun 2005 dan 2006, menarik perhatian publik mengenai teknologi dan aplikasigeospasial.
Globa virtual ini memperlihatkan rumah, warna mobil, dan bahkan bayangan orang dan rambu jalan. Resolusi yang tersedia tergantung pada tempat yang dituju, tetapi kebanyakan daerah (kecuali beberapa pulau) dicakup dalam resolusi 15 meter. Las Vegas, Nevada dan Cambridge, Massachusetts memiliki resolusi tertinggi, pada ketinggian 15 cm (6 inci). Google Earth memolehkan pengguna mencari alamat (untuk beberapa negara), memasukkan koordinat, atau menggunakan mouse untuk mencari lokasi.
Google Earth juga memiliki data model elevasi digital (DEM) yang dikumpulkan oleh Misi Topografi Radar Ulang Alik NASA. Ini bermaksud agar kita dapat melihatGrand Canyon atau Gunung Everest dalam tiga dimensi, daripada 2D di situs/program peta lainnya. Sejak November 2006, pemandangan 3D pada pegunungan, termasuk Gunung Everest, telah digunakan dengan penggunaan data DEM untuk memenuhi gerbang di cakupan SRTM.[5]
Google Earth mampu menunjukkan semua gambar permukaan Bumi. dan juga merupakan sebuah klien Web Map Service. Google Earth mendukung pengelolaan dataGeospasial tiga dimensi melalui Keyhole Markup Language (KML).
Google Earth memiliki kemampuan untuk memperlihatkan bangunan dan struktur (seperti jembatan) 3D, yang meliputi buatan pengguna yang menggunakan SketchUp, sebuah program pemodelan 3D. Google Earth versi lama (sebelum Versi 4), bangunan 3d terbatas pada beberapa kota, dan memiliki pemunculan yang buruk tanpa tekstur apapun. Banyak bangunan dan struktur di seluruh dunia memiliki detil 3D-nya; termasuk (tetapi tidak terbatas kepada) di negara Amerika Serikat, Britania RayaIrlandia, India, Jepang, Jerman, Kanada, Pakistan dan kota Amsterdam dan Alexandria. Bulan Agustus 2007,Hamburg menjadi kota pertama yang seluruhnya ditampilkan dalam bentuk 3D, termasuk tekstur seperti facade.

B.        Sejarah
Pada awalnya Google Earth dikenal sebagai Earth Viewer, yang diciptakan oleh sebuah perusahaan bernama Keyhole Inc. pada tahun 2004. Di tahun 2005, Earth Viewer diubah namanya menjadi Google Earth dan sudah bisa dioperasikan pada komputer personal yang menggunakan sistem operasi Windows dan MAC. Pada tanggal 12 Juni 2006 Google Earth untuk sistem operasi Linux dirilis. Google Earth versi terbaru untuk saat ini adalah versi 4 (dirilis 8 Januari 2007). Google Earth akan lebih berkembang, dengan fitur-fitur tambahan, akan memperindah gambar yang dihasilkan. Jumlah dari lokasi yang ditampilkan dengan gambar 3D bisa bertambah banyak. Pemandangan dan kemampuan program bisa mengembangkan komunitas penggunanya untuk membuat isi, koleksi simbol/tanda untuk topik tertentu, dengan struktur 3D tersedia untuk yang lain. Berperan sebagai infrastuktur secara teknikal, Google Earth memberikan kebebasan kepada penggunanya untuk berbagi pengalaman bersejarah mereka. Simbol-simbol geografi dapat ditemukan pada banyak topik untuk tempat-tempat berbeda, dan penggabungan dengan aplikasi lain yang sudah ada. Google Earth diposisikan untuk menjadi bentuk kumpulan data berupa fakta dan ilmu pengetahuan. Pendidik sudah mulai menggunakan blog, user group, dan forum, dimana mereka bisa berbagi ide-ide dan pengalaman menggunakan Google Earth di kelas sebagaimana latihan-latihan yang sudah mereka buat dengan aplikasi tersebut. Sebagai alat, Google earth bisa mengirim data ke aplikasi lain, seperti video files, instruktur bisa memberikan tugas pada siswa untuk membuat proyek dengan menggunakan aplikasi tersebut dan mendiskusikan proyeknya dengan siswa lain.

C.    Spesifikasi Google Earth
·      Resolusi Baseline
- U.S. : 15 m
- Global : secara umum 15 m (beberapa area seperti Amerika Selatan, berada pada resolusi yang sangat rendah).
·      Tipikal resolusi tinggi
- U.S. : 1m, 0.6m, 0.3m, 0.15m
·         Sistem koordinat dan proyeksi
- Sistem koordinat internal dari Google Earth merupakan koordinat geografis pada World Geodetic System 1984 (WGS84).
- Google Earth menampilkan bumi seakan-akan terlihat dari satelit yang sedang mengorbit. Proyeksi yang digunakan untuk efek ini disebut General Perspective. Efek ini mirip dengan proyeksi orthografis.
·         Usia : Biasanya kurang dari 3 tahun. Tanggal pada gambar bisa saja salah. Minimum usia gambar adalah 2 tahun (disebabkan alasan privacy)
·         Versi Google Earth yang terbaru bisa dijalankan di komputer dengan minimum konfigurasi sebagai berikut :
- Pentium 3, 500 MHz
- 128 MB RAM
- 400MB free disk space
- Kecepatan Network : 128 Kbit/sec
- 3D-capable graphics card
- 1024x768, “16-bit High Color” screen
- Windows XP atau Windows 2000 (tidak bekerja pada Windows ME), Linux, Mac OS X
Dalam spesifikasi ini, hal yang paling sering bermasalah adalah insufficient video RAM. Software ini dirancang untuk memperingatkan user jika graphic card tidak men-support Google Earth. Kemudian hal berikutnya yang biasanya bermasalah adalah kecepatan akses internet. Kecuali bagi para pengguna yang cukup sabar menunggu, broadband internet (Cable, DSL, dsb) sangat dibutuhkan. Untuk masalah resolusi, beberapa kota seperti St.Petersburg hanya dapat terlihat sebagian pada resolusi tinggi.

D. Google Earth untuk Mac OS X
      Versi untuk Mac OS X dirilis pada tanggal 10 Januari 2006 dan sudah bisa di-download dari website Google Earth. Versi Mac bisa dibilang cukup stabil dan lengkap dengan fungsi-fungsi virtual yang sama dengan versi Windows.
Baru-baru ini, versi Mac hanya berjalan di sistem operasi Mac OS X versi 10.4 dan 10.3.9. Selain itu, tidak ada versi “Pro” atau “Plus” untuk rilis yang stabil ini. Tidak disediakan pula interface langsung ke Gmail. Ada beberapa bug pada menu bar ketika dilakukan perpindahan antar aplikasi dan juga bug pada saat melakukan print.
Versi yang terakhir, 4.0.2736, dirilis pada tanggal 2 Februari 2007. Fitur terbarunya adalah ditambahkan user interface yang baru dan juga option-option untuk user pada sistem operasi Mac OS X. Ada beberapa user yang mengeluhkan tentang crashing yang terjadi di versi terakhir ini.

E.     Google Earth untuk Linux
Dimulai dari versi 4 beta, Google Earth sudah bisa dijalankan pada sistem operasi Linux (sebagai native port dengan menggunakan Qt-toolkit).
Spesifikasi minimum yang dibutuhkan di sistem operasi Linux :
- Kernel : 2.4 atau lebih
- CPU : Pentium 3, 500 MHz
- Memori (RAM) : 128MB
- Hard Disk : 400MB free space
- Kecepatan Network : 128 kbit/s
- Layar : 1024x768, 16 bit warna
- Distro (yang sudah teruji) :
· Ubuntu 5.10/6.06/6.10
· SUSE 10.1/10.2
· Fedora Core 4/5/6
· Linspire 5.1
· Gentoo 2006.0
· Debian 3.1
· Red Hat 9
· Slackware 10.2
· FreeBSD 6.1/7.0 dengan Linux Emulation
· Arch Linux 0.7.2 Gimmick
· Xandros 3.0.3 Business Edition
· Mandriva 2007
· Sabayon Linux 3.26

F.        Resolusi dan Akurasi Google Earth
        Kebanyakan area darat dapat ditangkap oleh sistem pencitraan satelit dengan resolusi kira-kira 15m per pixel. Beberapa pusat populasi juga tertangkap oleh sistem pencitraan pesawat (orthophotografi) dengan beberapa pixel per meter. Lautan tertangkap dengan resolusi yang lebih rendah, seperti misalnya beberapa pulau pada Kepulauan Scilly, sebelah barat daya Inggris dapat dilihat dengan resolusi sekitar 500m. Gambar-gambar ini diperoleh dari Terrametrics.
Nama-nama tempat dan detail jalanan sangat bervariasi dari tiap-tiap tempat. Kebanyakan nama-nama tesebut dan juga detailnya memiliki keakuratan yang tinggi di Amerika Serikat dan Eropa.
Google telah menghasilkan banyak ketidakakuratan dalam pemetaan vektor sejak software original publik dirilis. Sebuah contoh ketidakakuratan Google adalah tidak adanya wilayah Nunavut di Canada, sebuah wilayah yang dibuat pada 1 April 1999. Kesalahan ini dikoreksi pada update data di awal tahun 2006. Update-update terbaru juga meningkatkan coverage dari fotografi udara secara detail.
           Daerah yang tertutup oleh awan dan bayangan bisa mempersulit penglihatan secara detail di beberapa area darat, termasuk bayangan dari sisi gunung-gunung.
Bintang-bintang yang terlihat pada background bukan bintang acak yang diatur oleh Google Earth. Google Earth menggunakan peta bintang asli untuk ditampilkan pada background.

G.          Ketidakakuratan Google Earth
        Google Earth adalah sebuah aplikasi kompleks yang merepresentasikan dua dan tiga data dimensional, data vektor, integer dan angka-angka real, dan sebuah variasi dari prooyeksi geometris. Pencitraan timbul dari sebuah variasi dari sumber-sumber yang melibatkan banyak orang. Sehingga ketidakakuratan pada data terkait dengan hal tersebut. Google secara kontinyu mengambil input dan meningkatkan kualitas dari data yang ada.
Gambar-gambar pada Google Earth tidak semuanya diambil pada saat yang sama, tapi secara keseluruhan gambar tersebut baru dalam jangka waktu 3 tahun. Set-set gambar kadang-kadang tidak menyatu dengan benar. Update-update pada database fotografi dapat diperhatikan ketika perubahan drastis terjadi pada penampakan landscape, seperti contohnya update Google Earth yang tidak lengkap pada New Orleans, atau tanda tempat yang muncul secara tidak terduga di permukaan bumi. Walau tanda tempat tidak sesungguhnya dipindah, pencitraan disusun dan disatukan secara berbeda.
Error-error kadang-kadang terjadi karena teknologi yang digunakan untuk mengukur tinggi dari permukaan; sebagai contoh, bangunan tinggi di Adelaide menyebabkan satu bagian dari kota di-render sebagai gunung kecil, padahal bentuk aslinya adalah sebuah flat. Tinggi dari Menara Eiffel membuat efek yang mirip pada proses render dari Paris.
Fungsi “measure” menunjukkan bahwa panjang dari garis khatulistiwa adalah 40,030.24 km, memberikan sebuah error sebesar 0,112 % dibandingkan dengan nilai sebenarnya (40,075.02 km). Untuk lingkar meridian, fungsi tersebut menunjukkan panjang sekitar 39,963.13 km, yang juga memberikan 0,112% error dibandingkan dengan nilai sebenarnya (40,007.86 km).
Kutub es arktik benar-benar tidak terlihat pada versi terbaru Google Earth. Berbagai informasi yang dikumpulkan masih sulit untuk menjelaskan tentang hal ini. Google Earth melakukan render pada lingkaran arktik tanpa es, dan geografis kutub utara terlihat melayang di atas lautan arktik. Coverage pada benua antartika memiliki resolusi yang sangat rendah. Sistem pemetakan menghasilkan artifak-artifak yang aneh di dekat kutub-kutub ketika petak-petak menjadi “luar biasa” kecil dan mengakumulasi error. Atmosfer pada Google Earth sangat terlihat berubah. Perbandingan dengan fotografi sebenarnya menunjukkan bahwa atmosfer pada Google Earth menjadi 20 kali lebih tebal.

Daftar Pustaka :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar