Pembahasan dan
Perkembangan Google Earth
A. Pengertian
Google
Earth merupakan Program memetakan bumi dari superimposisi gambar yang dikumpulkan dari pemetaan satelit, fotografi udara dan globe GIS 3D. Awalnya dikenal sebagai Earth Viewer,
Google Earth dikembangkan oleh Keyhole, Inc., sebuah perusahaan yang diambil alih
oleh Google pada tahun 2004. Produk ini, kemudian diganti namanya menjadi
Google Earth tahun 2005. Google juga menambah pemetaan dari basis datanya ke
perangkat lunak pemetaan berbasis web. Peluncuran Google Earth menyebabkan
sebuah peningkatan lebih pada cakupan media mengenai globe virtual antara
tahun 2005 dan 2006, menarik perhatian publik mengenai teknologi
dan aplikasigeospasial.
Globa virtual ini
memperlihatkan rumah, warna mobil, dan bahkan bayangan orang dan rambu jalan.
Resolusi yang tersedia tergantung pada tempat yang dituju, tetapi kebanyakan
daerah (kecuali beberapa pulau) dicakup dalam resolusi 15 meter. Las Vegas,
Nevada dan Cambridge, Massachusetts memiliki resolusi tertinggi, pada
ketinggian 15 cm (6 inci). Google Earth memolehkan pengguna mencari alamat
(untuk beberapa negara), memasukkan koordinat, atau menggunakan mouse untuk
mencari lokasi.
Google Earth juga
memiliki data model elevasi digital (DEM) yang
dikumpulkan oleh Misi Topografi Radar
Ulang Alik NASA. Ini bermaksud agar kita dapat melihatGrand Canyon atau Gunung Everest dalam tiga dimensi, daripada 2D di
situs/program peta lainnya. Sejak November 2006, pemandangan 3D pada
pegunungan, termasuk Gunung Everest, telah digunakan dengan penggunaan
data DEM untuk memenuhi gerbang di cakupan SRTM.[5]
Google Earth mampu
menunjukkan semua gambar permukaan Bumi. dan juga merupakan sebuah klien Web
Map Service. Google Earth mendukung pengelolaan dataGeospasial tiga dimensi melalui Keyhole Markup Language (KML).
Google Earth memiliki
kemampuan untuk memperlihatkan bangunan dan struktur (seperti jembatan) 3D,
yang meliputi buatan pengguna yang menggunakan SketchUp, sebuah program pemodelan 3D. Google Earth versi lama (sebelum Versi 4),
bangunan 3d terbatas pada beberapa kota, dan memiliki pemunculan yang buruk
tanpa tekstur apapun. Banyak bangunan dan struktur di seluruh dunia memiliki
detil 3D-nya; termasuk (tetapi tidak terbatas kepada) di negara Amerika
Serikat, Britania Raya, Irlandia, India, Jepang, Jerman, Kanada, Pakistan dan kota
Amsterdam dan Alexandria. Bulan Agustus 2007,Hamburg menjadi kota
pertama yang seluruhnya ditampilkan dalam bentuk 3D, termasuk tekstur seperti
facade.
B.
Sejarah
Pada awalnya Google
Earth dikenal sebagai Earth Viewer, yang diciptakan oleh sebuah perusahaan
bernama Keyhole Inc. pada tahun 2004. Di tahun 2005, Earth Viewer diubah
namanya menjadi Google Earth dan sudah bisa dioperasikan pada komputer personal
yang menggunakan sistem operasi Windows dan MAC. Pada tanggal 12 Juni 2006
Google Earth untuk sistem operasi Linux dirilis. Google Earth versi terbaru untuk
saat ini adalah versi 4 (dirilis 8 Januari 2007). Google Earth akan lebih
berkembang, dengan fitur-fitur tambahan, akan memperindah gambar yang
dihasilkan. Jumlah dari lokasi yang ditampilkan dengan gambar 3D bisa bertambah
banyak. Pemandangan dan kemampuan program bisa mengembangkan komunitas
penggunanya untuk membuat isi, koleksi simbol/tanda untuk topik tertentu,
dengan struktur 3D tersedia untuk yang lain. Berperan sebagai infrastuktur
secara teknikal, Google Earth memberikan kebebasan kepada penggunanya untuk
berbagi pengalaman bersejarah mereka. Simbol-simbol geografi dapat ditemukan
pada banyak topik untuk tempat-tempat berbeda, dan penggabungan dengan aplikasi
lain yang sudah ada. Google Earth diposisikan untuk menjadi bentuk kumpulan
data berupa fakta dan ilmu pengetahuan. Pendidik sudah mulai menggunakan blog,
user group, dan forum, dimana mereka bisa berbagi ide-ide dan pengalaman
menggunakan Google Earth di kelas sebagaimana latihan-latihan yang sudah mereka
buat dengan aplikasi tersebut. Sebagai alat, Google earth bisa mengirim data ke
aplikasi lain, seperti video files, instruktur bisa memberikan tugas pada siswa
untuk membuat proyek dengan menggunakan aplikasi tersebut dan mendiskusikan
proyeknya dengan siswa lain.
C. Spesifikasi Google Earth
· Resolusi Baseline
- U.S. : 15 m
- Global : secara umum 15 m (beberapa area seperti Amerika
Selatan, berada pada resolusi yang sangat rendah).
·
Tipikal resolusi tinggi
- U.S. : 1m, 0.6m, 0.3m, 0.15m
·
Sistem koordinat dan proyeksi
-
Sistem koordinat internal dari Google Earth merupakan koordinat geografis pada
World Geodetic System 1984 (WGS84).
-
Google Earth menampilkan bumi seakan-akan terlihat dari satelit yang sedang
mengorbit. Proyeksi yang digunakan untuk efek ini disebut General Perspective.
Efek ini mirip dengan proyeksi orthografis.
·
Usia : Biasanya kurang dari 3 tahun. Tanggal pada gambar bisa saja
salah. Minimum usia gambar adalah 2 tahun (disebabkan alasan privacy)
·
Versi Google Earth yang terbaru bisa dijalankan di komputer dengan
minimum konfigurasi sebagai berikut :
- Pentium 3, 500 MHz
- 128 MB RAM
- 400MB free disk space
- Kecepatan Network :
128 Kbit/sec
- 3D-capable graphics
card
- 1024x768, “16-bit High
Color” screen
- Windows XP atau
Windows 2000 (tidak bekerja pada Windows ME), Linux, Mac OS X
Dalam spesifikasi ini, hal yang paling sering
bermasalah adalah insufficient video RAM. Software ini dirancang untuk
memperingatkan user jika graphic card tidak men-support Google Earth. Kemudian
hal berikutnya yang biasanya bermasalah adalah kecepatan akses internet.
Kecuali bagi para pengguna yang cukup sabar menunggu, broadband internet
(Cable, DSL, dsb) sangat dibutuhkan. Untuk masalah resolusi, beberapa kota
seperti St.Petersburg hanya dapat terlihat sebagian pada resolusi tinggi.
D. Google Earth untuk Mac OS X
Versi
untuk Mac OS X dirilis pada tanggal 10 Januari 2006 dan sudah bisa di-download
dari website Google Earth. Versi Mac bisa dibilang cukup stabil dan lengkap
dengan fungsi-fungsi virtual yang sama dengan versi Windows.
Baru-baru ini, versi Mac hanya berjalan di
sistem operasi Mac OS X versi 10.4 dan 10.3.9. Selain itu, tidak ada versi
“Pro” atau “Plus” untuk rilis yang stabil ini. Tidak disediakan pula interface
langsung ke Gmail. Ada beberapa bug pada menu bar ketika dilakukan perpindahan
antar aplikasi dan juga bug pada saat melakukan print.
Versi yang terakhir, 4.0.2736, dirilis pada
tanggal 2 Februari 2007. Fitur terbarunya adalah ditambahkan user interface
yang baru dan juga option-option untuk user pada sistem operasi Mac OS X. Ada
beberapa user yang mengeluhkan tentang crashing yang terjadi di versi terakhir
ini.
E.
Google Earth untuk Linux
Dimulai dari versi 4 beta, Google Earth sudah
bisa dijalankan pada sistem operasi Linux (sebagai native port dengan
menggunakan Qt-toolkit).
Spesifikasi minimum yang dibutuhkan di sistem
operasi Linux :
- Kernel : 2.4 atau
lebih
- CPU : Pentium 3, 500
MHz
- Memori (RAM) : 128MB
- Hard Disk : 400MB free
space
- Kecepatan Network :
128 kbit/s
- Layar : 1024x768, 16
bit warna
- Distro (yang sudah
teruji) :
· Ubuntu 5.10/6.06/6.10
· SUSE 10.1/10.2
· Fedora Core 4/5/6
· Linspire 5.1
· Gentoo 2006.0
· Debian 3.1
· Red Hat 9
· Slackware 10.2
· FreeBSD 6.1/7.0 dengan
Linux Emulation
· Arch Linux 0.7.2
Gimmick
· Xandros 3.0.3 Business
Edition
· Mandriva 2007
· Sabayon Linux 3.26
F.
Resolusi dan Akurasi Google Earth
Kebanyakan
area darat dapat ditangkap oleh sistem pencitraan satelit dengan resolusi
kira-kira 15m per pixel. Beberapa pusat populasi juga tertangkap oleh sistem
pencitraan pesawat (orthophotografi) dengan beberapa pixel per meter. Lautan
tertangkap dengan resolusi yang lebih rendah, seperti misalnya beberapa pulau
pada Kepulauan Scilly, sebelah barat daya Inggris dapat dilihat dengan resolusi
sekitar 500m. Gambar-gambar ini diperoleh dari Terrametrics.
Nama-nama tempat dan detail jalanan sangat
bervariasi dari tiap-tiap tempat. Kebanyakan nama-nama tesebut dan juga
detailnya memiliki keakuratan yang tinggi di Amerika Serikat dan Eropa.
Google telah menghasilkan banyak ketidakakuratan
dalam pemetaan vektor sejak software original publik dirilis. Sebuah contoh
ketidakakuratan Google adalah tidak adanya wilayah Nunavut di Canada, sebuah
wilayah yang dibuat pada 1 April 1999. Kesalahan ini dikoreksi pada update data
di awal tahun 2006. Update-update terbaru juga meningkatkan coverage dari
fotografi udara secara detail.
Daerah yang tertutup oleh awan dan bayangan bisa mempersulit penglihatan
secara detail di beberapa area darat, termasuk bayangan dari sisi
gunung-gunung.
Bintang-bintang yang terlihat pada background
bukan bintang acak yang diatur oleh Google Earth. Google Earth menggunakan peta
bintang asli untuk ditampilkan pada background.
G.
Ketidakakuratan Google Earth
Google
Earth adalah sebuah aplikasi kompleks yang merepresentasikan dua dan tiga data
dimensional, data vektor, integer dan angka-angka real, dan sebuah variasi dari
prooyeksi geometris. Pencitraan timbul dari sebuah variasi dari sumber-sumber
yang melibatkan banyak orang. Sehingga ketidakakuratan pada data terkait dengan
hal tersebut. Google secara kontinyu mengambil input dan meningkatkan kualitas
dari data yang ada.
Gambar-gambar pada Google Earth tidak semuanya
diambil pada saat yang sama, tapi secara keseluruhan gambar tersebut baru dalam
jangka waktu 3 tahun. Set-set gambar kadang-kadang tidak menyatu dengan benar.
Update-update pada database fotografi dapat diperhatikan ketika perubahan
drastis terjadi pada penampakan landscape, seperti contohnya update Google
Earth yang tidak lengkap pada New Orleans, atau tanda tempat yang muncul secara
tidak terduga di permukaan bumi. Walau tanda tempat tidak sesungguhnya
dipindah, pencitraan disusun dan disatukan secara berbeda.
Error-error kadang-kadang terjadi karena
teknologi yang digunakan untuk mengukur tinggi dari permukaan; sebagai contoh,
bangunan tinggi di Adelaide menyebabkan satu bagian dari kota di-render sebagai
gunung kecil, padahal bentuk aslinya adalah sebuah flat. Tinggi dari Menara
Eiffel membuat efek yang mirip pada proses render dari Paris.
Fungsi “measure”
menunjukkan bahwa panjang dari garis khatulistiwa adalah 40,030.24 km,
memberikan sebuah error sebesar 0,112 % dibandingkan dengan nilai sebenarnya
(40,075.02 km). Untuk lingkar meridian, fungsi tersebut menunjukkan panjang
sekitar 39,963.13 km, yang juga memberikan 0,112% error dibandingkan dengan
nilai sebenarnya (40,007.86 km).
Kutub es arktik
benar-benar tidak terlihat pada versi terbaru Google Earth. Berbagai informasi
yang dikumpulkan masih sulit untuk menjelaskan tentang hal ini. Google Earth
melakukan render pada lingkaran arktik tanpa es, dan geografis kutub utara
terlihat melayang di atas lautan arktik. Coverage pada benua antartika memiliki
resolusi yang sangat rendah. Sistem pemetakan menghasilkan artifak-artifak yang
aneh di dekat kutub-kutub ketika petak-petak menjadi “luar biasa” kecil dan
mengakumulasi error. Atmosfer pada Google Earth sangat terlihat berubah.
Perbandingan dengan fotografi sebenarnya menunjukkan bahwa atmosfer pada Google
Earth menjadi 20 kali lebih tebal.
Daftar Pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar