Pengaruh Bahasa indonesia terhadap perkembangan sistem informasi
Pengertian Bahasa Indonesia
Bahasa adalah
sebagai alat komunikasi antar manusia. karena dengan bahasa orang bisa
berinteraksi dengan sesamanya dan bahasa merupakan sumber daya bagi kehidupan
bermasyarakat. Adapun bahasa dapat digunakan apabila saling memahami atau
saling mengerti erat hubungannya dengan penggunaan sumber daya bahasa yang kita
miliki. Kita dapat memahami maksud dan tujuan orang lain berbahasa atau
berbicara apabila kita mendengarkan dengan baik apa yang dikatakan. Bahasa
Indonesia adalah sebuah loghat bahasa Melayu yang terpiawai, dan kedua-duanya
cukup sama.
Ini ada
definisi bahasa menurut empat para ahli :
1. Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), memberikan dua
pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi
antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap
manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan
simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.
2. Menurut Wibowo (2001:3), bahasa adalah sistem simbol bunyi yang
bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer
dan konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok
manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran.
3. Hampir senada dengan pendapat Wibowo, Walija (1996:4),
mengungkapkan definisi bahasa ialah komunikasi yang paling lengkap dan efektif
untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat kepada orang lain.
4. Menurut Koentjaraningrat sebagaimana dikutip Abdul Chaer dan
Leonie dalam bukunya Sosiolinguistik bahwa bahasa bagian dari kebudayaan.
·Pengertian Sistem Informasi
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah sekolompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu.
Informasi Informasi adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan. Informasi dapat direkam atau ditransmisikan. Hal ini dapat dicatat sebagai tanda-tanda, atau sebagai sinyal berdasarkan gelombang. Selain itu informasi dapat diartikan sebagai pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna.
1. Menurut Mc leod Sistem Informasi merupakan
sistem yang mempunyai kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari semua sumber
dan menggunakan berbagai media untuk menampilkan informasi
2. Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu
organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang
mendukung fungsi organisasi yang bersifat manajerial dalam kegiatan strategi
dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan
laporan – laporan yang diperlukan. (Tata Sutabri, S.Kom., MM, 2005:36)
3. Pengertian Sistem
Informasi Menurut Para Ahli - Sistem informasi adalah sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, membantu dan mendukung kegiatan operasi,
bersifat manajerial dari suatu organisasi dan membantu mempermudah penyediaan
laporan yang diperlukan. (Erwan Arbie, 2000, 35).
4. Sistem informasi adalah data yang dikumpulkan,
dikelompokkan dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah satu kesatuan
informasi yang saling terkait dan saling mendukung sehingga menjadi suatu
informasi yang berharga bagi yang menerimanya. (Tafri D. Muhyuzir, 2001, 8).
.
Peranan
Sistem Informasi Dan Bahasa Indonesia
Bahasa dan
Informasi merupakan dua sisi yang berbeda, tetapi hubungan kedua hal
tersebut tidak dapat dipisahkan, karena Bahasa merupakan cermin Budaya
dan identitas diri penuturnya. Hal ini berarti, apakah Bahasa dapat
mempengaruhi Informasi masyarakat atau sebaliknya? sehingga Bahasa dapat
menentukan kemajuan dan “mematikan”
Informasi bangsa?.
Bahasa dan
Informasi adalah 2 hal yang saling terkait. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya
fenomena atau realita yang menunjukan adannya hubungan antara bahasa dan
informasi.
Kesimpulan
Hubungan Antara
Sistem Informasi Dengan Bahasa Indonesia Bisa Dibilang Erat, Karena Bahasa
biasa di populerkan melalui internet maupun media - media yang sudah pasti
bagian dari sebuah sistem informasi. Selain itu, melalui sistem informasi kita
bisa belajar berbagai bahasa seperti bahasa Indonesia. Hubungan tersebut bisa
berupa transformasi, saling mempengaruhi, dan lain sebagainya. Menurut
Koentjaraningrat sebagaimana dikutip Abdul Chaer dan Leonie dalam bukunya
Sosiolinguistik bahwa bahasa bagian dari kebudayaan. Jadi, hubungan antara
Bahasa dan Informasi merupakan hubungan yang subordinatif, dimana bahasa berada
dibawah lingkup kebudayaan. Namun ada pendapat lain yang mengatakan bahwa
bahasa dan kebudayaan mempunyai hubungan yang koordinatif, yakni hubungan yang
sederajat, kedudukannya sama tinggi.
B. Fungsi Bahasa
Indonesia
Fungsi
Bahaasa Indoensia secara umum adalah sebagai media komunakasi antar manusia
lainnya. Baik itu digunakan dalam individu maupun kelompok masyarakat kecil dan
besar. Aktivitas manusia dinilai keberhasilannya didalam masyarakat berdasarkan
seberapa jauh manusia tersebut menguasai baasa setempat.
Fungsi
Bahasa secara umum digolongkan berdasarkan tujuan sebagai berikut :
1. Fungsi Praktis
Bahasa
digunakan sebagai komunikasi dan dan interaktis antar anggota masyarakat dalam
pergaulan hidup sehari-hari.
2. Fungsi Kultural
Bahasa
digunakan sebagai alat untuk menyimpan, menyebarkan, mengembangkan Kebudayaan.
3. Fungsi
Aristik
Bahasa
digunakan sebagai alat untuk menyampaikan rasa estetis (keindahan) manusia
melalui seni satra
4. Fungsi Edukatif
Bahasa
digunakan sebagai alat menyampaikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Berdasaran
poin-poin diatas fungsi bahasa disimpulkan sebagai berikut :
a. Bahasa
sebagai alat komunikasi
Melalui
bahasa manusia dapat berhubungan dan berinteraksi dengan alam sekitarnya,
terutama sesama manusia sebagai mahluk sosial. Manusia dapat memikirkan,
mengelola dan memperdaya segala potensi untuk kepentingan hidup umat manusia
menuju kesejahteraan adil dan makmur.
b. Bahasa
sebagai alat untuk menyatakan ekpresi diri
Sebagai alat ekspresi diri, bahasa
merupakan sarana untuk mengungkapkan segala sesuatu yang ada didalam diri
seseorang baik berbentuk perasaan, pikiran, gagasan, dan keinginan yang
dimilikinya. Begitu juga digunakan untuk menyatakan diri dan menyatakan diri
kepada seseorang.
c. Bahasa sebagai alat untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan
Menurut
Sunaryo (2000: 6), tanpa adanya bahasa (termasuk bahasa Indonesia) IPTEK tidak
dapat tumbuh dan berkembang Selain itu bahasa (termasuk bahasa Indonesia)
didalam struktur budaya, ternyata memiliki keududukan, fungsi dan peran ganda,
yaitu sebagai akar dan produk budaya yang sekaligus berfungsi sebagai sarana
berfikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan
& teknologi
Kesimpulan :
Fungsi Bahasa
Indonesia berdasarkan fungsi bahasa yang diatas dapat disimpulkan, bahwa bahasa
Indonesia dapat berkembang, dikembangkan, dan mengembangkan seluruh komponen
dengan cara menyampaikan pendapat kepada manusia lainnya namun tidak melewati
batas-batas dalam peranan bahasa Indonesia. Dan bahasa Indonesia memiliki
beragam fungsi yang berhubungan dengan system informasi seperti dijelaskan
diatas.
C.
Perkembangan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa
melayu. Bahasa melayu dipakai oleh sebagian besar penduduk di pulau Sumatra,
Bangka, Riau, Samananjung Malaka, dan sebagian Pesisir kalimatan bahasa Melayu
belah berabad-abad dipergunakan terbukti dengan ditemukannya prasasti-prasasti
itu antara lain:
1. Prasasti kedukan bukti, bertanda tahun
683 M
2. Prasasti logis, bertanda tahun 692 M
ditemukan Bangka
3. Prasasti karang
birahi,bertanda tahun 692 M ditemukan dijambi
Sebelum masa penjajahan Belanda di
Indonesia dan sebelum dan sebelum menjadi bahasa Indonesia, bahasa melayu sudah
menyebar ke seluruh Nusantara sebagian bahasa para pedagang atau terasa
perhubungan antar suku (lingua fanna)
Bahasa melayu pada masa penjajahan
mempunyai mempunyai peranan penting, baik dalam pendidikan maupun dalam
politik. Pemerintah Belanda selain mendirikan seolah dengan menggunakan bahasa
pengantar bahasa Melayu. Sejak tahun 1900 mulai terbit surat kabar berbahasa
melayu, dan perkembangan bahasa melayu pun bertambah maju. Pada tahun 1981 pemerintah
Belanda mendirikan taman bacaan rakyat, dengan tujuan mengumpulkan dan
menerbitkan bacaan dalam bahasa melayu. Pada tahun 1917 badan in diubah nama
badai pustaka. Dalam bidang politik pun bahasa melayu mempunyai peranan
penting. Budi Ciltano yang berdiri pada tahun 1908 menggunakan bahasa melayu
sebagai bahasa pengantar.
Kongres pemuda Indonesia I tahun 1926
bertujuan menyatukan berbagai organisasi pemuda yang ada padawaktu itu. Pada
kongres itu, Mohammad Yamin dalam pedatonya menyatakan kenyakinannya bahwa
bahasa melayu lambat laun akan menjadi bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada
tahun 1926 itu juga, Yong Java, organisasi pemuda terbesar pada waktu itu,
menyatakan menerima bahasa melayu sebagai bahasa perhubungan dalam
musyawarah-musyawarahnya. Dalam kongtes pemuda Indonesia II, Yong Sumatera
memeutuskan memakai bahasa melayu sebagai bahasa persatuan. Penduduk yang
menggunakan bahasa atau tidak secara serempak, memerlukan alat perhubungan yang
memungkinkan semua warga masyrakat satuan politik itu bergaul dan bekerja sama.
Arus Nasionalisme dan terbentuknya negara kebangsaan yang baru, menimbulkan
Aspirasi pemilikan bahasa Nasional sebagai lambang kesatuan bangsa yang dapat
mengukuhkan rasa kesetiaan politis. Pemerintah yang hendak berjalan dengan baik
memerlukan bahasa resmi kenegaraan yang daapt dipakai oleh pemerintah itu dalam
komunikasinya dengan rakyat dan oleh sesama warga negara yang menjadi anggota
jaringan kebahasaan yang lebh luas. Komunikasi akan lebih lancar jika ada
kesamaan bahasa sampai tingkat tertentu.
Pada bulan Juni tahun 1938 diadakan
kongres bahasa Indnesia I dan menyederhanakan ejaan Ch.A.Van Ophoysen,
sebagaimana yang diungkapkan ki Hajar Dewantara : "Jang dinamakan 'bahasa Indonesia'
jaitoe bahasa melajoe jang soenggoehpoen pokoknya berasal dari 'melajoe riau'
akan tetapi jang soedah ditambah, dioebah atau dikoerangi menoeroet keperloean
zaman dan alam baharoe, hingga bahasa itoe laloe moedah dipakai oleh rakjat
diseloeroeh Indonesia, pembaharoean bahasa malajoe hingga menjadi bahasa
Indonesia itoe haroes dilakoekan oleh kaoem ahli jang beralam baharoe, ialah
alam kebangsaan Indonesia". Dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia 17
Agustur 1945, bahasa Indonesia menjadi bahasa negara, sekaligus menjadi bahasa
persatuan, bahasa resmi dan bahasa pengantar disekolah-sekolah seperti
tercantum dalam UUD'45 Bab XV pasal 36. Dalam surat keputusannya tanggal 19
Maret 1947, No. 264 / Bhg.A, Menteri Pendidikan Pengajaran dan kebudayaan pada
waktu itu, Mr. Soewandi menetapkan, menyederhanakan ejaan bahasa Indonesia.
Ejaan baru tersebut disebut Ejaan Suwandi atau Ejaan Republik.
Kongres bahasa Indonesia II Tahun
1954, di Medan bertujuan menyempurnakan tata bahasa dan ejaan bahasa Indonesia.
Isi kongres bahasa Indonesia II tersebut adalah :
"……………bahwa asal Bahasa Indonesia
ialah Bahasa Melaju, dasar bahasa Indonesian adalah Bahasa Melayu jang
disesuaikan dengan pertumbuhannya dalam masyarakat Indonesia". Pada tangga
17 Agustus 1972 ditetapkan berlakunya Ejaan yang disempurnakan dengan Surat
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 20 Mei 1972, No. 031/A.1/72
dan dinyatakan resmi dipergunakan mulai tanggal 17 Agustus 1972 dengan surat
Keputusan Presiden No. 52 tahun 1972.
Akhirnya, pada tanggal 28 Oktober 1978
diadakan kongres bahasa Indonesia III di Jakarta yang bertujuan memantapkan
kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia dalam hubungannya dengan bahasa daerah
dan bahasa Asing. Pada waktu itu semua organisasi pemuda daerah memutuskan
untuk bergabung dalam satu persatuan umum seluruh Indonesia dengan Ikrar
bersama yang terkenal dengan sumpah pemuda, yaitu : Kini, 53 tahun setelah
sumpah pemuda diikrarkan atau 36 tahun setelah UUD 1945 menetapkan bahasa
Indonesia sebagai bahasa negara, Pemakaian bahasa Indonesia makin meluas dan
menyangkut berbagai bidang kehidupan.
Kesimpulan :
Dari hasil pembahasan
di Bab sebelumnya saya dapat mengambil kesimpulan bahwa Bahasa Indonesia
berasal dari bahasa melayu yang sudah diubah, ditambah atau dikurangi menurut
keperluan zaman dan alam baru sehingga bahasa itu mudah dipakai oleh rakyat
Indonesia. Sebagaimana yang telah tersirat dalam sumpah PEMUDA 28 Oktober 1928
dan dalam UUD 1945 Pasal 36. Perkembangan bahasa melayu menjadi bahasa
Indonesia melalui beberapa tahap/peristiwa sebagai berikut :
1. Kongres Pemuda
Indonesia 1 tahun 1926. pada kongres itu, Mohammad Yamin dalam pidatonya menyatakan
bahwa bahasa melayu lambat laun akan menjadi bahasa persatuan bangsa Indonesia
2. Pada tahun 1926,
Yong Java menyatakan menerima bahasa melayu sebagai bahasa perhubungan dalam
musyawarah-musyawarahnya.
3. Kongrs Pemuda
Indonesia II, Yong sumatera memutuskan memakai bahasa melayu sebagai bahasa
persatuan.
4. Pada bulan juni
tahun 1938 diadakan kongres bahasa Indonesia I di Solo, yang bertujuan
membicarakan dasar-dasar bahasa Indonesia dan mnyederhanakan ejaan Ch. A. Van
Ophoysen.
5. Pada saat
proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 bahasa Indonesia menjadi
bahasa negara sekaligus menjadi bahasa persatuan, bahsa resmi dan bahasa
pengantar di sekolah yang telah tercantum dalam UUD 1945 pasal 36.
6. Tanggal 19 maret
1947, Mentari pendidikan pengajaran dan kebudayaan, Mr. Soewandi dengan surat
keputusannya No. 264/bhg. A, menetapkan, mneyederhanakan ejaan bahasa
Indonesia.
7. Tahun 1954
diadakan kongres bahasa Indonesia II di Medan yang menyempurnakan tata bahasa
dan ejaan bahasa Indonesia.
8. PadaTanggal 17
Agustus 1972 ditetapkan berlakunya ejaan yang tanggal 20 Mei 1972, No.
031/A.1/72 dan dinyatakan resmi dipergunakan mulai tanggal 17 Agustus 1972
dengan surat keputusan presiden No. 52 tahun 1972.
9. akhirnya, pada
tanggal 28 Oktober 1978 diadakan kongres bahasa Indonesia III di Jakarta yang
bertujuan menetapkan kedudukan dan kongres bahsa Indonesia dalam hubungan
dengan bahasa daerah dan bahasa asing.
Sumber penulisan :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar